Jatinangor – Pelayanan Prima merupakan suatu manajemen pelayanan, di mana lebih mengedepankan aspek mutu dan pengguna jasa pelayanan/customer. Sasaran utama dari pelayanan prima adalah untuk meningkatkan kepuasan jasa layanan dan pelanggan (Stakeholder). Stakeholder dalam instansi pendidikan adalah masyarakat yang peduli terhadap pelayanan pendidikan, baik publik internal yang terdiri dari civitas akademika yakni dosen, mahasiswa dan karyawan, maupun publik eksternal yang terdiri atas orang tua, mahasiswa, pemerintah, media, komunitas supplier dan pemangku kepentingan lainnya.
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan dan layanan menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis Pelayanan Prima bagi Tenaga Administrasi Perguruan Tinggi Swasta dan LLDIKTI Wilayah IV tanggal 19 s.d. 21 September 2019. Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Diklat LLDIKTI Wilayah IV Jatinangor ini diikuti oleh 65 orang dari perguruan tinggi swasta dan 10 orang dari LLDIKTI Wilayah IV.
Kegiatan ini menghadirkan beberapa narasumber yang sangat kompeten di bidang pelayanan yaitu Dr. Ani Yuningsih, M.Si., Dian Anggraeni Umar, M.Si., Prof. Dyah Kusumastuti, Firman Hidayat, Prof. Dr. Atie Rachmiatie, M.Si. dan Prof. Dr. Uman Suherman AS, M.Pd.
Bimbingan teknis pelayanan prima merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun dengan tujuan para peserta dapat memahami tata cara pelayanan yang baik dan benar, menerapkan kemampuan manajerial dan komunikasi aktif dalam memberikan pelayanan secara prima serta meningkatkan keterampilan berkomunikasi efektif dalam memberikan pelayanan kepada publik dengan berbagai karakteristik. Semua hal ini tentu untuk mendukung terciptanya reputasi Lembaga secara positif juga meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Lembaga.
Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Prof. Dr. Uman Suherman AS, M.Pd. hadir memberikan arahan serta menutup kegiatan ini secara resmi. Dalam arahannya disampaikan bahwa hal yang paling penting dalam pemberian layanan adalah dengan cepat, tepat dan akurat. Dalam implementasi pelayanan perlu adanya kekuatan dari sisi affective, knowledge dan psikomotor.
