Pada hari Senin, 4 Desember 2023 LLDIKTI Wilayah IV mengadakan kegiatan Seminar Hasil dan Refleksi Kegiatan PTM2D Tipe 1 dan Tipe 2. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Diklat Jatinangor LLDIKTI Wilayah IV. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bapak Kepala LLDIKTI WIlayah IV, Dr. M. Samsuri, S.Pd., M.T., IPU. ketua pelaksana Program PTM2D Prof. Dr. Ir. H. Eddy Yusuf Sp., M.Si., M.Kom., IPU. Koordinator PTM2D Tipe 1, Prof. Dr. H.Heris Hendriana M.Pd., Koordinator PTM2D Tipe 2, Prof. Dr. Hj. Euis Eti Rohaeti M.Pd., Ketua Paguyuban Profesor LLDIKTI Wilayah IV, Prof. Dr. Endang Komara M.Si., Kepala Bidang Kampus Mandiri, Desi Aliandriana S.T., M.Sc, Ph. D., Pimpinan Perguruan Tinggi, Guru Besar, Dosen Pembimbing, dan Peserta PTM2D.
Dirjen Dikti, Prof. Ir. Nizam M.Sc., DIC., Ph.D., memberikan sambutan melalui zoonm meeting, bahwa MBKM ini merupakan terobosan yang bersifat menguntungkan semua pihak. Pertama bagi mitra, bagi mahasiswa, dan bagi perguruan tinggi. Kondisi ini hanya bisa terjadi dengan saling mendukung, mengisi, dan melengkapi. Kehadiran pihak-pihak dunia usaha atau industri di dalam turut serta mendanai dalam program ini sangatlah penting. Karena bagi mitra dunia usaha atau dunia industri itu merupakan bagian dari CSR yang akan tepat sasaran diimplementasikan oleh para mahasiswa yang dipimpin oleh para dosen. Ketepatan sasaran serta kemanfaatan program akan bisa lebih mudah dipastikan. MBKM Mandiri seperti program PTM2D ini sangat kami apresiasi. Melalui program PTM2D semakin besar dan waktunya semakin panjang, kita berharap dapat memberikan impacat atau dampak yang positif bagi pembangungan di desa serta bagi penguatan kompetensi mahasiswa untuk menjadi problem solver. Mahasiswa akan melihat potensi dan membangun desa dengan kreatifitas dan inovasinya sehingga mewujudkan perekonomian desa yang semakin mandiri dan semakin maju ke depan. Bagi mahasiswa, ini merupakan satu kesempatan untuk melihat peluang-peluang yang ada di masyarakat, guna membangun masa depan kalian semua. Semoga PTM2D ini dapat berjalan sesuai dengan harapan kita semua, dan menghasilkan manfaat seperti yang kita dambakan.
Bapak Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Dr. M. Samsuri S.Pd., M.T., IPU., juga memberikan sambutan bahwa semenjak diadakannya Program PTM2D Tipe 1,2, dan 3, banyak Pemda yang sudah menghubungi secara personal yang ingin desa nya untuk dapat bekerja sama. Beliau berharap semoga program ini terus konsisten dan berlanjut. Kita harus memilah beberapa program, seperti pogram edukasi seperti proram yang sifatnya pendidikan keluarga, pendidikan anti narkoba, atau pendidikan yang berkaitan dengan pencegahan pernikahan dini, pendampingan stunting, tetapi yang sangat terpikirkan adalah bagaimana membangkitkan ekonomi masyarakat. Karena, membangun UMKM itu tidak mudah, apalagi kalau sifatnya hit and run. Konsistensi dari sebuah program yang dilakukan perguruan tinggi ini menjadi sangat penting. kolabroasi , koordinasi antar perguruan tinggi itu tidak mudah, itu merupakan tantangan bagi kita semua. Tetapi ketika sudah terjadi, social network yang terjadi itu sangat baik. Satu poin yang perlu di underline dalam proses ini adalah konsistensi itu menjadi sangat penting. Ketika kita terjun di satu tempat, itu tidak bisa kita hanya setengah-setengah, atau menganggap ini sebagai projek belaka. Tanggung jawab untuk keberlanjutan itu yang sangat penting. Beliau sangat mengapresiasi program ini dan harus terus dilanjutkan karena progra,-program yang betull-betul menyentuh hati masyarakat ini sangat ditunggu-tunggu, supaya perguruan tinggi semakin memantapkan diri bukan hanya sebagai menara gading di perkotaan, tetapi bisa menjadi menara di desa, dan menjadi menara kesuksesan masyarakat kita.
Hasil Kegiatan PTM2D Tipe 2 disampaikan langsung oleh Prof. Euis dan 5 Perwakilan mahasiswa setiap desanya. PTM2D Tipe 2 dilaksanakan dari tanggal 4 Agustus 2023 – 4 Desember 2023, lokasi kegiatan di 5 Desa, peserta kegiatan 44 mahasiswa, 17 DPL, 17 Guru Besar Pembina dari 17 PTS. Kegiatan MBKM yang dilaksanakan yaitu proyek membangun desa, asisten mengajar di sekolah, proyek penelitian, kewirausahaan. PTM2D disetarakan dengan 20 SKS. Sponsor utama kegiatan PTM2D yaitu Bank BTN, mendanai 4 desa dengan total dana Rp319.700.000. Berikut paparan dari perwakilan desa:
- Desa Warga Saluyu
Terdiri dari 7 mahasiswa, 3 DPL, 3 Guru Besar Pembina. Dengan program unggulan yaitu optimasi sistem penyediaan air bersih, peningkatan UMKM melalui sinergitas dan digitalisasi. Sistem penyediaan air bersih, mahasiswanya menggunakan standar dari Kementrian PUPR, ada satu bak tambahan yang dibangun yaitu bak saringan pasir lambat. Pengembangan UMKM yaitu dengan diadakannya seminar untuk harga pokok produk, dan mendesain produknya yang memiliki packaging yang unik, ada pelatihan untuk UMKM untuk pemotretan, melakukan pengecekan UMKM dan memotret produknya lalu mengunggah nya di website Warga Saluyu.
- Desa Bojong Kulur
Terdiri dari 10 mahasiswa, 4 DPL, 4 Guru Besar Pembina. Dengan program unggulan yaitu aquaponik, yaitu salah satu media tanam opsional selain media tanah , pengembangan tani kota teknologi yaitu untuk membantu mempermudah kinerja pegiat pertanian dan perkebunan di Desa Bojong Kulur, pengolahan sampah dan pengadaan kandang magot yaitu sebagai media pengurai sampah. Kami bekerja sama dengan pemerintah desa, kami mengadakan penyuluhan tentang sekolah keluarga, bahaya narkoba, pencegahan pernikahan dini, dan pembuatan taman baca.
- Desa Sukasetia
Terdiri dari 8 mahasiswa, 3 DPL, 4 Guru Besar Pembina. Dengan program unggulan yaitu pengembangan desa wisata adat sejahtera bencana, bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwasannya desa ini memiliki ciri khas mulai dari adat dan budayanya, selain itu juga bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas mengenai potensi desa yaklni ketahanan pangan berupa agrowisata yang bisa dinikmati keindahan dan sensasinya secara langsung ketika berada di desa sukasetia. pengembangan website desa dan digitalisasi UMKM, membangun website nya dari awal dan bertujuan sebagai wadah promosi dari segi informasi, pariwisata dan ekonomi lokal yang lebih efektif, menciptakan transparansi pemerintahan terhadap masyarakat, peningkatan aksesbilitas serta peningkatan kerja sama dan kolaborasi.
- Desa Sukalaksana
Terdiri dari 10 mahasiswa, 3 DPL, 3 Guru Besar Pembina. Program unggulannya yaitu pengelolaan limbah pertanian dan peternakan menjadi pupuk cair dan padat, di Desa Sukalaksana menghasilkan 40 ton sawi, jadi ada potensi untuk para petani, yang bisa menghasilkan limbah perharinya sebanyak 1 ton untuk dijadikan pupuk. serta pengelolaan desa ekowisata, yang dilakukan dengan diadakannya seminar tentang UMKM, mempresentasikan wisata-wisata yang ada di desa ini ke SMA – SMA yang ada di Bandung, dan mencoba bekerja sama dengan agen-agen travel yang ada di Bandung.
- Desa Cipamekar
Terdiri dari 9 mahasiswa, 4 DPL, 3 Guru Besar Pembina. Program unggulannya yaitu revitalisasi wisata Sirah Cai Cipelang, dilaksanakan dengan pembuatan perdes tentang pengelolaan aset desa, pembuatan rekomendasi logo wisata mata air kabuyutan Sirah Cipelang, pembentukan Pokdarwis, pembuatan SOP tentang pengelolaan wisata, survei kesadaran masyarakat terhadap wisata, pembaharuan sarana prasarana di lokasi wisata, membuka kembali wisata mata air kabuyutan Sirah Cipelang. Program kedua yaitu membangun ruang kreasi siswa, yang diprioritaskan untuk siswa-siswa SD, mengadakan kolektif buku yang disubsidikan kepada SD di Cipamekar.
Hasil kegiatan PTM2D Tipe 1 disampaikan langsung oleh Prof. H. Harris, dan perwakilan DPL, serta perwakilan mahasiswa. PTM2D Tipe 1 hanya disetarakan sebanyak 6 SKS, dan dilaksanakan dari 3 Agustus-15 September 2023. PTM2D Tipe 1 dilaksanakan di 29 desa, diikuti oleh 545 mahasiswa, dan 29 Guru Besar Pembina. Memiliki 5 fokus kegiatan yaitu kesehatan, digital marketing, desa wisata, literasi, UMKM. PTM2D Tipe 1 hanya diwakilkan oleh 1 desa, berikut paparannya:
- Desa Pulo Panjang
Permasalahan yang ada di desa ini yang pertama yaitu minimnya SDM dan sarana prasarana dalam tenaga kesehatan, banyak yang meninggal karena melahirkan di kapal, di jalan, karena tidak ada tenaga kesehatan. Kedua yaitu pudarnya budidaya rumput laut. Kami mencoba membudidayakan rumput laut dan hasilnya pada minggu pertama bagus sekali, terakhir mengadakan uji coba di hari 30 itu masih bagus dan sampai sekarang. Program kerja lainnya terbagi menjadi 5 bidang, yaitu pendidikan dan keagamaan, teknologi informasi dan komunikasi, administrasi dan pemerintahan, kesehatan, UMKM.
Hasil kegiatan PTM2D menunjukkan adanya dampak positif yang signifikan terhadap pembangunan desa dan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Melalui keterlibatan aktif perguruan tinggi, berbagai program dan inovasi telah berhasil dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk desa. Perguruan tinggi tidak hanya berperan sebagai pusat pendidikan, tetapi juga menjadi katalisator pembangunan melalui penyediaan pengetahuan, teknologi, dan sumber daya manusia yang berkualitas.