Tujuh perguruan tinggi swasta menginisiasi Program Program Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Membangun Desa (PTMGRMD) di Kota dan Kabupaten Bogor. Sebanyak 60 mahasiswa terlibat dalam program ini dan resmi dilepas ke enam desa pada Kamis, 26 September 2024 di Universitas Pakuan (Unpak).
Dalam kesempatan tersebut Kepala LLDIKTI Wilayah IV, M. Samsuri menyampaikan apresiasi kepada seluruh perguruan tinggi yang terlibat. Sebab, ketujuh perguruan tinggi tersebut mengelola PTMGRMD secara mandiri.
“Biasanya PTMGRMD ini dikelola LLDIKTI, tapi saya apresiasi tinggi untuk tujuh perguruan tinggi yang telah menjadi pionir PTMGRMD Bogor,” ungkap Samsuri.
Menurutnya, perguruan tinggi memiliki kewajiban untuk memberikan ruang terbuka yang baru kepada para mahasiswa dalam proses pembelajaran. Melalui PTMGRMD, para mahasiswa bisa mengkolaborasikan program dari Pemerintah Daerah.
“Programnya dari pemda setempat yang pelaksanaan dari lokus tersebut dikolaborasikan dengan mahasiswa. Nanti kita bisa banyak diskusi skema lain. Sebab kehadiran mahasiswa di desa merupakan bagian dari Kampus Merdeka Mandiri. Mereka memiliki tanggung jawab untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman,” jelasnya.
Ia berharap, mahasiswa bisa menciptakan beragam program terbaik untuk masyarakat, seperti pendampingan UMKM, sistem pendidikan informal di masyarakat, dan program kesehatan.
“Saya titip, kita harus bisa meninggalkan sesuatu yang baik dan berdampak bagi masyarakat setempat. Bukan datang hanya main-main, tapi wujudkan dalam sebuah karya nyata. Harus kontekstual sesuai kebutuhan masyarakat di sana,” ucapnya.
Oleh karena itu, ia berpesan agar seluruh program harus terukur dan dilaporkan setiap pekan kepada DPL.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Program PTMGRMD Bogor, Prof. Endin Mujahidin menyebutkan, program dilaksanakan di enam desa di Kabupaten Bogor dan dua kelurahan di Kota Bogor.
“Pemda setempat dan masyarakat sangat mengapresiasi kegiatan kita. Mereka berharap bisa dibantu untuk program penurunan angka stunting. Sehingga saya titip, waktu empat bulan ini maksimalkan untuk membantu masyarakat kita di Kota dan Kabupaten Bogor,” harap Endin.
Enam desa yang menjadi lokasi PTMGRMD antara lain Desa Bojong Kulur, Tegal, Karang Asem, Cinagara, Kelurahan Bojong Kerta, dan Kelurahan Menteng. Program ini melibatkan perguruan tinggi dari Unpak sebanyak 15 orang, Universitas Ibn Khaldun (UIKA) sebanyak 15 orang, Universitas Djuanda (Unida) sebanyak 16 orang, Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan (IBIK) sebanyak 5 orang, Universitas Nusa Bangsa (UNB) sebanyak 2 orang, Universitas Muhammadiyah Cileungsi sebanyak 3 orang, dan STIM Budi Bakti sebanyak 3 orang.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Bogor, Eko Prabowo mengatakan, pihaknya sangat menyambut positif kegiatan PTMGRMD.
“Tantangan masyarakat sekarang adalah isu berkenaan dengan angka stunting yang harus kami tekan. Kami bersusah payah bekerja keras menekan itu. Alhamdulillah ada dukungan dari anak-anak kita yang masih punya idealisme,” kata Eko.
Eko berharap jika kegiatan PTMGRMD ke depannya bisa dikembangkan tak hanya di dua kelurahan, tapi di seluruh wilayah Kota Bogor.