LEMBAGA LAYANAN PENDIDIKAN TINGGI WILAYAH IV

Jadi Ujung Tombak Generasi Muda, 83 Kampus Komitmen Tangkal Nakoba

Bnn Artipena Nangor

Jumat, 6 Desember 2024 menjadi catatan sejarah bagi 83 perguruan tinggi di Jawa Barat yang secara serentak berkomitmen bersama untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan civitas akademika kampus. Sebagai ujung tombak generasi muda, kampus kerap menjadi sasaran empuk bagi para pengedar obat terlarang. Hal tersebut disampaikan Ketua Artipena Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

“Penandatanganan MoU kali ini sangat berarti bagi kita dalan rangka mencegah penyalahgunaan narkotika di perguruan tinggi. Ini adalah salah satu dari tugas kita sebagai civitas akademika agar generasi muda ke depan lebih baik lagi,” ungkap Dedi.

Sebab, menurutnya dampak dari generasi muda terjerat narkotika bukan hanya merugikan diri sendiri, tapi bahkan hingga kehidupan bangsa bisa goyah.

“Kecerdasan kehidupan bangsa tidak mungkin bisa kita capai jika generasi muda kita terjerat narkotika. Maka dari itu, Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba (Artipena) hadir di Indonesia wilayah Jawa Barat menjadi yang paling aktif dalam pencegahan narkotika. Mudah-mudahan ini bisa menjadi cikal-bakal yang baik,” lanjutnya.

Untuk memperkuat komitmen pencegahan tersebut, pada kegiatan ini para peserta juga mengikuti tes urin.

“Ada tes urin juga. Sebagai bentuk komitmen utuh kita semua. Jika bukan dimulai dari diri sendiri, maka kita tidak akan bisa mencegahnya lebih jauh,” tuturnya.

Hal serupa juga diucapkan Kepala Pokja Humas dan Kerja Sama LLDIKTI Wilayah IV, Hevy Pratiwi. Ia mengatakan, pendidikan tinggi diharapkan bisa menghasilkan generasi unggul untuk menuju Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, para generasi muda bukan hanya dibekali kompetensi secara akademik, tapi juga karakter kuat dan integritas.

“Namun, perguruan tinggi sangat rentan dalam penyalahgunaan narkoba. Ini dapat merusak kondisi pembelajaran dan peluang mahasiswa untuk dapat berkreasi serta berinovasi belajar secara lebih baik untuk menjadi manusia yang lebih unggul,” ucap Hevy.

Ia menambahkan, melalui acara ini LLDIKTI Wilayah IV berkomitmen bersama dengan BNNP Jawa Barat dan Artipena Jawa Barat untuk semakin mempersempit ruang gerak pengedaran narkotika.

“Ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama untuk mencegah hal tersebut,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat, Iip Hidajat berharap, ke depannya bukan hanya kampus di Jawa Barat yang bersih dari narkoba (bersinar), tapi juga di wilayah lain bisa menjadi bersinar.

“Kegiatan hari ini jadi perhatian yang sangat penting bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kami berharap dengan menjaga generasi muda sebagai aset penerus bangsa, maka kita bisa menciptakan wilayah bersinar lainnya, bukan hanya di kampus, tapi juga sampai pelosok desa di Jawa Barat,” harap Iip.

Ia berpesan agar semua pihak menjaga marwah perguruan tinggi sebagai pusat pembelajaran yang unggul tanpa narkoba.

“Kita jaga kampus sebagai pusat pembelajaran, pengabdian kepada masyarakat, dan menghasilkan lulusan yang unggul tanpa narkoba,” imbuhnya.

Kegiatan semakin bertambah lengkap dengan seminar Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) serta tanda tangan komitmen secara serentak oleh 83 pimpinan dan perwakilan dari berbagai kampus di Jawa Barat.

Share:

More Posts