Sebanyak 10 perguruan tinggi bersaing memperebutkan empat peringkat terbaik pada setiap kategori Seleksi Anugerah Kerja Sama Diktiristek (AKD) Tahap 2 Tingkat LLDIKTI Wilayah IV (Jabar-Banten) Tahun 2024 secara daring, Senin 19 Agustus 2024.
Di antaranya Institut Teknologi Nasional Bandung (Itenas), Universitas Telkom (Tel-U), Universitas Pembangunan Jaya (UPJ), Universitas Islam Bandung (Unisba), Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Swadaya Gunung Djati (UGJ), Institut Pendidikan Indonesia Garut (IPI), Universitas Buana Perjuangan Karawang (UBP), Universitas Faletehan, dan Universitas Kristen Maranatha.
Kepala Bagian Umum LLDIKTI Wilayah IV, Agus Supriatna menyampaikan, pada AKD Tahap 2 akan terpilih empat peringkat terbaik yang membawa nama baik masing-masing perguruan tinggi dan LLDikti Wilayah IV di tingkat nasional.
“AKD merupakan wujud apresiasi dari kementerian terhadap upaya-upaya perguruan tinggi untuk pencapaian indikator kinerja utama yang keenam yaitu program studi yang bekerja kerja sama dengan mitra kerja sama kelas dunia, harapannya seperti itu,” ujar Agus.
Menurutnya, urusan kerja sama menjadi salah satu indikator kualitas perguruan tinggi dengan menjalin kerja sama secara akademik dan nonakademik baik di dalam maupun luar negeri.
“Perguruan tinggi dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi, produktivitas, kreativitas, inovasi, dan mutu dari lembaganya, civitas akademika hingga alumni,” imbuhnya.
Pada seleksi kali ini terdapat tiga kategori kerja sama yakni kerja sama internasional, kerja sama industri, dan kerja sama pemerintah/LSM. Bahkan, beberapa di antara para peserta telah bekerja sama dengan mitra luar negeri.
Salah satu dewan juri pada seleksi AKD Tingkat LLDIKTI Wilayah IV, Prof. Umi Narimawati menuturkan, banyak perguruan tinggi yang telah mengajak industri untuk bekerja sama. Sehingga menurutnya, kerja sama dengan industri harus menghasilkan sebuah value bagi perguruan tinggi.
“Sehingga perlu diketahui, value yang diperoleh dari universitas itu betul-betul ada. Ini akan mengukuhkan industri tergiur dengan para alumni kita,” ungkap Umi.
Bukan hanya industri, peluang kerja sama internasional pun akan sangat berdampak bagi para alumni, mahasiswa, hingga dosen. Hal tersebut disampaikan juri seleksi AKD Tingkat LLDIKTI Wilayah IV, Eko Hari Purnomo.
Eko mengatakan, dampak kerja sama internasional, industri, dan pemerintah/LSM harus terukur dan dirasakan betul oleh para civitas akademika di perguruan tinggi masing-masing.
“Di tiga kategori kerja sama ini kami ingin melihat asesmen yang berbeda untuk setiap komponen. Misal, berapa persen mahasiswa yang terlibat magang, berapa karya ilmiah yang tercipta, dosen juga perlu mendapatkan dampak dari kerja sama ini,” jelas Eko.
Sementara itu, juri lainnya, Hadi S. Cokrodimejo mengungkapkan, melalui kerja sama industri, perusahaan bisa memberikan respon kepada perguruan tinggi terkait kinerja mahasiswa atau lulusan yang bekerja di sana.
“Perguruan tinggi perlu menggandeng industri agar para mahasiswa yakin jika setelah lulus mereka punya jaminan dan rasa aman untuk bisa langsung bekerja setelah lulus nanti,” tutur Hadi.
Setelah pleno dibahas bersama, ditetapkanlah empat perguruan tinggi terbaik di setiap kategori, antara lain:
Kategori Kerja sama Internasional
Peringkat 1: Universitas Telkom
Peringkat 2: Institut Teknologi Nasional Bandung
Peringkat 3: Universitas Pembangunan Jaya
Peringkat 4: Universitas Islam Bandung
Kategori Kerja sama Industri
Peringkat 1: Institut Teknologi Nasional Bandung
Peringkat 2: Universitas Telkom
Peringkat 3: Universitas Katolik Parahyangan
Peringkat 4: Universitas Pembangunan Jaya
Kategori Kerja sama Pemerintah/LSM
Peringkat 1: Universitas Pembangunan Jaya
Peringkat 2: Universitas Telkom
Peringkat 3: Institut Teknologi Nasional Bandung
Peringkat 4: Universitas Katolik Parahyangan