Dengan Tema “Harmoni Di Masa Pandemi Bersama STKIP Bina Mutiara Sukabumi Melalui Program Pengembangan pemberdayaan Desa (P3D).” TIM dari Ormawa BEM STKIP Bina Mutiara, bekerjasama dengan masyarakat desa Kutasirna. di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, kembangkan budidaya ikan air tawar untuk ketahanan Pangan Yang Unggul. Adapun Tujuan dari program ini terkait dengan pemberian edukasi bagaimana mengombinasikan sector pertanian dan perikanan melalui system tanam Aquaponik.
Dosen Pembimbing Kampus STKIP Bina Mutiara, Gilang Mas Ramadhan, M.Pd. mengatakan, pemanfaatan lingkungan yang baik dapat menjadi salah satu akses untuk mencapai kesejahteraan hidup,
“Salah satunya sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat setempat, begitupun masyarakat desa Kutasirna. di Kecamatan Cisaat, Kab. Sukabumi, daerah dengan potensi alamya di bidang budidaya ikan air tawar dan pertanian,” kata Gilang kepada jurnalsukabumi.com, Minggu (17/10/21).
Maka dari itu, sambung Gilang, TIM dari Ormawa BEM STKIP Bina Mutiara yang berjumlah 11 orang mahasiswa melalui program P3D nya bersama-sama warga bekerjasama dalam program bina desa ini dengan metode pelaksanaan dimulai dengan tahap sosialisasi mengenai Inovasi, dalam sistem tanam Akuaponik. Kemudian, tahap pembangunan sistem tanam akuaponik, dan tahap manajemen kelembagaan masyarakat serta diakhiri dengan evaluasi.
“Saya selaku dosen pembimbing, juga perguruan tinggi di bawah Puket III Bidang kemahasiswaan Dr. H. Zenal Abidin, M.Pd. terus memberikan support dan diharapkan masyarakat binaan memiliki pemahaman terkait dengan berbagai inovasi dalam budidaya ikan,” ujarnya.
Lanjut menurut salah dosen pembimbing lainnya yakni, Usman Diennur, S.S., M.Pd. mengatakan bahwa selain budidaya, masyarakat juga bakal memiliki keterampilan membuat olahan makanan ikan lele dari hasil budikdamber dan selanjutnya dapat dipasarkan di platform aplikasi kutamart yang telah dibuat, sehingga sektor kewirausahaan dan ekonomi kreatif dapat tumbuh dan berkembang di desa Kutasirna ini.
“Program ini sendiri sudah berjalan kurang lebih 2 tahun, semoga akan berlanjut dan terus berkembang ke tahun-tahun selanjutnya,” tuturnya
Gilang menjelaskan, Program P3D ini merupakan program pengembangan pemberdayaan desa yang merupakan program lanjutan dari program PHP2D di tahun sebelumnya, dan melalu program ini diharapkan dapat menciptakan sinergitas antara mahasiswa dan masyarakat dan pemerintah (Kemendikbud ) dalam upaya menciptakan SDM yang unggul dan mampu bersaing di era digital melalui kolaborasi dengan stakeholder, pemerintah setempat dan UMKM yang ada.
Adapun beberapa bantuan pengembangan yang diberikan, kepada warga desa Kutasirna ini, ujar Gilang. Adalah berupa bantuan bibit lele kurang lebih 30 ribu ekor, pembangunan fasilitas kolam bioflok, alat penunjang pengolahan Mesin pakan untuk Pelet ikan, alat pengolahan abon serta bantuan pendampingan dan workshop lainnya.
“Selain itu beberapa Kerjasama dengan instansi dan Kelompok wirausaha di sukabumi terjalin dengan baik, seperti dengan BAZNAS kabupaten sukabumi, dengan Jaringan Wirausaha muda Sukabumi, SEA sukabumi, Komunitas Sukaponik Sukabumi, BBPBAT Sukabumi serta jaringan Kelompok Tani Lainnya,” bebernya.
“Dan Kami ucapan terima kasih kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemwndikbud) serta BELMAWA yang telah memberikan Support pendanaan serta pendampingan guna terlaksananya program PHP2D dan P3D ini,” tambah Gilang.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Kepala Desa Kutasirna, Endang Setiawan, berharap sinergitas yang dijalin Bersama mahasiswa ini dapat berlanjut dan menghasilkan sesuatu hal yang lebih produktif, terutama dalam merancang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai landasan dan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan lima tahun ke depan.
“Dan Tim P3D yang diketuai Oleh saudari Azkia Fathia Lidinillah berkomitmen terus untuk memberikan sumbangsih ide serta gagasan demi kemajuan warga masyarakat desa kutasirna pada umumnya,” ucap Endang.